Taman Hutan Raya Bali – Pada 15 dan 16 November 2022, KTT G20 diselenggarakan di Bali. Salah satu tempat yang menjadi lokasi kunjungan para pemimpin negara yang berpartisipasi dalam KTT G20 adalah Taman Hutan Raya Bali.
Pada Rabu (16/11), perwakilan dari negara anggota G20 berkumpul di Tahura untuk menanam mangrove bersama, guna menekankan betapa pentingnya mangrove. Hal ini sejalan dengan fokus KTT untuk mengatasi krisis iklim yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo.
Daftar Isi Artikel
Merupakan Satu-satunya Taman Hutan Raya di Provinsi Bali
Satu-satunya taman hutan raya di Provinsi Bali adalah Tahura Ngurah Rai. Kawasan bakau ini terletak pada jenis hutan payau yang terus-menerus digenangi air payau dan dipengaruhi oleh pasang surut air laut.
Luas keseluruhan Tahura Ngurah Rai mencapai 1.373,5 hektar jika diukur dari ujung ke ujung. Wilayah ini meliputi Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, yang keduanya dianggap sebagai daerah tingkat dua. 33 jenis mangrove yang dapat ditemukan di Tahura Ngurah Rai berfungsi untuk melindungi Bali dari abrasi yang bisa terjadi. Dengan jumlah terbanyak dari pidada putih, yang disebut prapat dalam bahasa Bali.
Sejarah Tahura Bali
Pada tahun 1927, Belanda menetapkan Kawasan Taman Hutan Raya Ngurah Rai sebagai hutan tutupan. Tahura Ngurah Rai juga pernah mengalami perubahan nama dan perubahan fungsi.
Sebelum namanya sekarang, Tahura dikenal sebagai Kawasan Hutan Prapat Benoa pada tahun 1992.
Potensi Wisata Tahura Bali
Lokasi Tahura Ngurah Rai sangat berpotensi dari segi strategis. Terletak di tengah tiga kawasan wisata paling populer, yaitu Nusa Dua, Sanur dan Kuta. Selain potensi hutan mangrove, lingkungan alam kawasan Tahura Ngurah Rai juga memiliki potensi bentuk keindahan alam dan bentuk keanekaragaman hayati lainnya. Kawasan ini adalah rumah bagi populasi hewan yang beragam, sebagian besar dapat diklasifikasikan sebagai burung, hewan merayap, dan hewan air.
Tahura sangat penting untuk dilestarikan secara ekologis karena keanekaragaman hayati yang menjadikannya rumah. Selain itu, kawasan ini menghadirkan peluang untuk ekowisata, wisata pendidikan dan penelitian, yang semuanya berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.
Taman Hutan Raya Bali Mendapat Apresiasi dari Pemimpin Negara G20
Tahura Ngurah Rai merupakan salah satu lokasi utama kunjungan dalam KTT G20 yang dikunjungi pada tanggal 16 November. Bukan hanya sekedar berkunjung, para pemimpin juga berpartisipasi dalam sesi penanaman bakau bersama di area bangunan kayu yang berbentuk elips. Penanaman mangrove bersama ini sejalan dengan tema G20, “Recover Together, Recover Stronger” (pulih bersama, pulih lebih kuat).
Dalam kunjungan ke Taman Hutan Raya Bali, membuat para pemimpin G20 memberikan pujian dan menceritakan kekaguman. Salah satunya adalah Emmanuel Macron, Presiden Prancis, yang memuji pemerintah Indonesia dalam revitalisasi mangrove.